Anda Percaya 6 Mitos Makanan Berikut?
Sebagai pembaca, tentunya Anda harus selektif dalam memilih informasi. Jangan mempercayai apa yang Anda baca begitu saja karena bukan tidak mungkin informasi tersebut merupakan 'fakta tak berdasar', termasuk mitos tentang makanan yang semakin hari semakin meresahkan ini.
Untuk membantu Anda keluar dari perangkap mitos makanan yang salah kaprah, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk melewatkan ulasan mengenai 11 mitos makanan berikut:
Bakteri dalam ‘baby carrot’ tidak dapat dimusnahkan oleh zat kimia dalam tubuh
“ Belum tentu. Tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti mengonsumsi sayuran tersebut,” ujar Randy Worobo, Ph.D., seorang professor food microbiology di Universitas Cornell. Sesuai rekomendasi FDA (Food and Drug Administration), wortel ini sebaiknya dicuci dengan air klorin agar dapat mematikan bakteri salmonella dan E.coli yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne illness).
Minum air dapat membantu Anda mengurangi berat badan
Jika minum air membuat porsi makan Anda lebih sedikit, maka hal itu benar adanya. Dengan menambahkan minum air pada daftar menu diet Anda tidak akan membantu Anda mengurangi berat badan, kecuali jika air merupakan menu pengganti dari 'snacks' atau minuman berkadar gula tinggi, maka kalori yang ada dalam tubuh dapat membantu mengurangi berat badan Anda.
Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan diabetes
Sebenarnya mitos ini tidak sama halnya dengan merokok yang dapat menyebabkan kanker melalui efek secara langsung. Dengan kata lain, diabetes terjadi karena Anda memiliki kelebihan berat badan dan pada umumnya 'overweight' tersebut terjadi karena pengonsumsian gula yang berlebihan.
Bagaimanapun juga, permasalahan ini masih menjadi perdebatan di antara pakar kesehatan. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan resiko terserang diabetes tanpa memperhatikan berat badan. Pernyataan ini diperkuat dengan bukti yang ditemukan dalam JAMA study bahwa wanita yang mengonsumsi gula sekali atau lebih per hari selama 4 tahun penelitian memiliki resiko diabetes dua kali lipat dari wanita yang hanya mengonsumsi gula sekali per minggu.
Makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme
Tahukah Anda apa saja yang mempengaruhi metabolisme? Yap, jenis kelamin, tinggi badan, berat/komposisi tubuh, dan usialah yang menentukan jumlah kalori yang akan dibakar dalam proses metabolisme sehingga fungsi organ tubuh dapat tetap berjalan bahkan saat Anda tidur. Dengan kata lain, mengonsumsi makanan pedas tidak berpengaruh dalam meningkatkan metabolisme. Walaupun suhu tubuh meningkat setelah mengonsumsi makanan hot, hal tersebut tidak akan memberikan perubahan apapun pada tingkat metabolisme.
Kedelai aman dikonsumsi wanita
Yap, kedelai aman dinikmati kaum hawa jika kedelai tersebut telah diolah menjadi makanan tertentu seperti edamame appetizer, seperti yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Jepang dan Cina.
Mengapa harus diolah atau diproses terlebih dahulu?
Kedelai memiliki kandungan phystoestrogens yang dapat menstimulasi pertumbuhan sel-sel yang bereaksi secara cepat terhadap hormon estrogen dalam tubuh wanita sehingga menyebabkan resiko kanker payudara. Terkadang, kedelai yang telah diproses pun masih tetap berbahaya, seperti pada soy chips, patties, ataupun supplements karena Anda tidak tahu banyaknya kandungan phystoestrogens di dalamnya.
Makanan yang jatuh ‘belum 5 detik’ masih aman dinikmati
Begitu jugakah kebiasaan Anda saat makanan Anda jatuh? Ayo ubah kebiasaan Anda mulai sekarang! Makanan yang jatuh tidak bisa ditoleransi walaupun hanya 1 detik saja. Tahukah Anda? Bakteri yang ada di permukaan lantai yang telah terkontaminasi sangat cepat masuk ke dalam makanan yang jatuh, bahkan lebih cepat dari gerakan refleks Anda.
Dalam sebuah penelitian, seorang ahli makanan di Clemson University, Paul Dawson, Ph.D., bersama para siswanya mengontaminasi permukaan lantai dengan bakteri Salmonella. Setelah itu, mereka menjatuhkan dua potong roti di atas lantai tersebut.
Apa yang terjadi?
Setelah 5 detik, sepotong roti diambil dan diamati. Hasilnya, terdapat sekitar 1800 bakteri di dalam roti tersebut. Kemudian, potongan yang lain diamati setelah 60 detik dan hasilnya terdapat bakteri sepuluh kali lipat lebih banyak dari potongan roti sebelumnya.
Bagaimana? Masih tetap ingin menikmatinya?
Tidak selamanya mitos itu tidak benar. Akan tetapi, alangkah baiknya jika Anda mengaji lebih dalam mitos tersebut agar Anda tidak terjebak dalam pemikiran yang salah dan tidak berdasar.
Untuk membantu Anda keluar dari perangkap mitos makanan yang salah kaprah, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk melewatkan ulasan mengenai 11 mitos makanan berikut:
Bakteri dalam ‘baby carrot’ tidak dapat dimusnahkan oleh zat kimia dalam tubuh
“ Belum tentu. Tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti mengonsumsi sayuran tersebut,” ujar Randy Worobo, Ph.D., seorang professor food microbiology di Universitas Cornell. Sesuai rekomendasi FDA (Food and Drug Administration), wortel ini sebaiknya dicuci dengan air klorin agar dapat mematikan bakteri salmonella dan E.coli yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne illness).
Minum air dapat membantu Anda mengurangi berat badan
Jika minum air membuat porsi makan Anda lebih sedikit, maka hal itu benar adanya. Dengan menambahkan minum air pada daftar menu diet Anda tidak akan membantu Anda mengurangi berat badan, kecuali jika air merupakan menu pengganti dari 'snacks' atau minuman berkadar gula tinggi, maka kalori yang ada dalam tubuh dapat membantu mengurangi berat badan Anda.
Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan diabetes
Sebenarnya mitos ini tidak sama halnya dengan merokok yang dapat menyebabkan kanker melalui efek secara langsung. Dengan kata lain, diabetes terjadi karena Anda memiliki kelebihan berat badan dan pada umumnya 'overweight' tersebut terjadi karena pengonsumsian gula yang berlebihan.
Bagaimanapun juga, permasalahan ini masih menjadi perdebatan di antara pakar kesehatan. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan resiko terserang diabetes tanpa memperhatikan berat badan. Pernyataan ini diperkuat dengan bukti yang ditemukan dalam JAMA study bahwa wanita yang mengonsumsi gula sekali atau lebih per hari selama 4 tahun penelitian memiliki resiko diabetes dua kali lipat dari wanita yang hanya mengonsumsi gula sekali per minggu.
Makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme
Tahukah Anda apa saja yang mempengaruhi metabolisme? Yap, jenis kelamin, tinggi badan, berat/komposisi tubuh, dan usialah yang menentukan jumlah kalori yang akan dibakar dalam proses metabolisme sehingga fungsi organ tubuh dapat tetap berjalan bahkan saat Anda tidur. Dengan kata lain, mengonsumsi makanan pedas tidak berpengaruh dalam meningkatkan metabolisme. Walaupun suhu tubuh meningkat setelah mengonsumsi makanan hot, hal tersebut tidak akan memberikan perubahan apapun pada tingkat metabolisme.
Kedelai aman dikonsumsi wanita
Yap, kedelai aman dinikmati kaum hawa jika kedelai tersebut telah diolah menjadi makanan tertentu seperti edamame appetizer, seperti yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Jepang dan Cina.
Mengapa harus diolah atau diproses terlebih dahulu?
Kedelai memiliki kandungan phystoestrogens yang dapat menstimulasi pertumbuhan sel-sel yang bereaksi secara cepat terhadap hormon estrogen dalam tubuh wanita sehingga menyebabkan resiko kanker payudara. Terkadang, kedelai yang telah diproses pun masih tetap berbahaya, seperti pada soy chips, patties, ataupun supplements karena Anda tidak tahu banyaknya kandungan phystoestrogens di dalamnya.
Makanan yang jatuh ‘belum 5 detik’ masih aman dinikmati
Begitu jugakah kebiasaan Anda saat makanan Anda jatuh? Ayo ubah kebiasaan Anda mulai sekarang! Makanan yang jatuh tidak bisa ditoleransi walaupun hanya 1 detik saja. Tahukah Anda? Bakteri yang ada di permukaan lantai yang telah terkontaminasi sangat cepat masuk ke dalam makanan yang jatuh, bahkan lebih cepat dari gerakan refleks Anda.
Dalam sebuah penelitian, seorang ahli makanan di Clemson University, Paul Dawson, Ph.D., bersama para siswanya mengontaminasi permukaan lantai dengan bakteri Salmonella. Setelah itu, mereka menjatuhkan dua potong roti di atas lantai tersebut.
Apa yang terjadi?
Setelah 5 detik, sepotong roti diambil dan diamati. Hasilnya, terdapat sekitar 1800 bakteri di dalam roti tersebut. Kemudian, potongan yang lain diamati setelah 60 detik dan hasilnya terdapat bakteri sepuluh kali lipat lebih banyak dari potongan roti sebelumnya.
Bagaimana? Masih tetap ingin menikmatinya?
Tidak selamanya mitos itu tidak benar. Akan tetapi, alangkah baiknya jika Anda mengaji lebih dalam mitos tersebut agar Anda tidak terjebak dalam pemikiran yang salah dan tidak berdasar.
0 comments:
Post a Comment